Text
Studi kasus layanan pendidikan nonformal suku Baduy
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi: 1) bentuk layanan pendidikan masyarakatrnBaduy; 2) pihak yang berpartisipasi dalam pemberian layanan pendidikan bagi masyarakatrnBaduy; dan 3) permasalahan yang ditemui serta upaya yang dilakukan dalam mengatasirnpermasalahan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancararnmendalam. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) pemberian layanan pendidikan masyarakatrnBaduy meliputi: (a) program keaksaraan fungsional; dan (c) program kesetaraan Paket A bagirnmasyarakat Baduy yang telah menyelesaikan program keaksaraan fungsional; 2) Pihak yangrnberkontribusi dalam pelayanan pendidikan, yaitu: (a) sekelompok orang secara personal darirnpenduduk setempat, (b) dinas pendidikan Kabupaten Lebak; (c) PKBM Dian Puspita dan WAMBY;rnserta Ditjen PAUDNI; 3) Masalah yang dihadapi, antara lain: (a) keterbatasan dana untukrnpenyelenggaraan berbagai jenis pendidikan nonformal; (b) tingkat kehadiran warga belajarrnyang masih rendah; (c) penolakan kehadiran pendidikan nonformal oleh tetua adat; dan (d)rnpengaturan jadwal belajar sering tidak tepat, karena adanya waktu-waktu adat; 4) Upaya yangrndi/akukan dalam mengatasi masalah, antara lain: (a) melakukan subsidi silang, yakni denganrnmemanfaatkan fasilitas pembelajaran yang terdapat di SON 2 Ciboleger dan SMPN 4 BojongrnMenteng untuk kegiatan pembelajaran masyarakat Baduy; (b) mengemas pembelajaran menjadirnlebih menarik minat warga belajar dan berorientasi kecakapan hidup; (c) pendekatan kepadarntetua adat dengan menje/askan kebaikan dan manfaat dari pendidikan untuk masyarakat Baduy;rndan (d) menyesuaikan jadwal pembelajaran dengan jadwal kegiatan adat.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain