Text
Menajemen logistik obat antiretroviral di Indonesia (logistic management of antiretrovirals in Indonesia)
Meningkatnya epidemi HIV-AIDS di Indonesia memerlukan upaya penanggulangan yang komprehensif, salah satunya adalah unsur pengobatan. ARV merupakan kebutuhan mutlak suksesnya pengobatan HIV-AIDS dan ketersediaan serla kemudahan akses ARV menjadi unsur penting. Tujuan: Mengidentifikasi proses pelaksanaan manajemen logistik obat ARV di tingkat pusat. Metode: wawancara mendalam dengan informan dari subdit AIDS dan PMS (Dirjen P2PL), Ditjen Binfar Alkes, GF ATM, dan PT Kimia Farma sebagai produsen dan distributor ARV di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan di Jakarta pada bulan Mei-Agustus 2011. Hasil: Sumber dana pengadaan obat ARV di Indonesia berasal dari APBN dan bersumber dana GF Produsen 5 jenis ARV lini satu adalah Kimia Farma sedangkan lini dua masih impor termasuk bahan baku ARV Manajemen logistik terdiri dari tahap perencanaan, pengadaan dan penyimpanan, dan dlstribusi. Kesimpulan: Manajemen logistik ARV di tingkat pusat telah berjalan sesuai dengan siklus logistik obat. Tetapi sebagian besar bah an baku aktif dan obat jadi ARV lini 2 masih diimpor. Pemerintah telah mencanangkan exit strategy untuk mengurangi ketergantungan pembiayaan donor. Pelaporan dan koordinasi antara pemerintah, PT Kimia Farma Clan pengguna akhir (RS) masih kurang sinkron dan belum berjalan dengan baik. Saran: Pemerintah perlu mendorong produsen dalam negeri untuk memproduksi ARV khususnya lini kedua. Koordinasi antar pihak yang terti bat dalam Jogistik harus ditingkatkan melalui monitoring dan evaluasi proses distribusi ARV secara berkala serla peningkatan kapasitas dalam melakukan pelaporan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain