Text
Pengaruh akses air minum terhadap kejadian penyakit tular air (diare dan demam tifoid)
Penyediaan air minum yang tidak layak dan adekuat merupakan penyebab dari masih tingginya penyakit yang ditularkan melalui air, seperti diare dan tifoid. Penyakit tersebut sering menyebabkan kejadian luar biasa di masyarakat. Tulisan ini merupakan hasil analisis lanjut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dengan tujuanrnuntuk mengetahui pengaruh akses air minum terhadap kejadian diare dan tifoid. Metode: Sebagai sampel adalah seluruhrnsampel Riskesdas 2007 dan mempunyai data lengkap tentang penyediaan air minum. Sebagai variabel dependen adalahrndiare dan tifoid, dan variabel independen adalah jumlah pemakaian air, kualitas fisik air, kemudahan memperoleh air, jenis sarana, jenis sarana BAB, perilaku higienis (cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan menyiapkan makanan, setelah BAB, penggunaan jamban), karakteristik responden (pendidikan, pekerjaan, umur dan jenis kelamin). Analisis dilakukan secara bivariat dan multivariatrnmenggunakan regresi logistik. Hasil: Menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian diare dan tifoid adalah jarak dan waktu tempuh ke sumber air yang lama, ketidak mudahan mendapat air, kualitas fisik air yang tidak memenuhi syarat, tingkat pendidikan yang rendah, perilaku cuci tangan dan penggunaan jamban. Kesimpulan: Bahwa penyakit tular air muncul ketika terbatasnya akses air bersih, kurangnya kualitas fisik airrndan perilaku tidak higienis.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain