Text
Pendapatan usahatani padi hibrida dan padi inbrida di kabupaten bogor, propinsi jawa barat (farm income of hybrid rice and inbred rice in Bogor regency, west java province)
Beras adalah komoditas pangan pokok masyarakat Indonesia. Kebutuhan yang tinggi terhadap beras menjadi dasar penting bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi nasionalrnmelalui program ekstensifikasi maupun intensifikasi pertanian. Peningkatan produktivitas melalui intensifikasi pertanian salah satunya diwujudkan melalui penanaman padi hibrida. Penelitian inirnmendeskripsikan keragaan usahatani, menganalisis pendapatan usahatani, termasuk imbangan penerimaan dan biaya (RIC rasio) usahatani padi hibrida dan padi inbrida di Kabupaten Bogor. Hasil menunjukkan pendapatan atas biaya tunai per hektar per musim pada usahatani padi hibrida sebesar Rp 8.265.583,- sedangkan pada usahatani padi inbrida sebesar Rp 8.875.299,-. Pendapatan atas biaya total per hektar per musim pada usahatani padi inbrida sebesar Rp 2.660.588,- sedangkanrnusahatani padi hibrida pendapatan atas biaya total bernilai negatif yang berarti petani padi hibrida mengalami kerugian sebesar Rp 235.003,-. Nilai RIC rasio atas biaya tunai pada usahatani padi hibrida sebesar 2,15 sedangkan pada usahatani padi inbrida sebesar 2,40. Nilai RIC rasio atas biaya total pada usaha tani padi hibrida sebesar 0,99, sementara pada usahatani padi inbrida senilai 1 ,21.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain