Text
Mengenal mufassir klasik dan karya tulisnya
Kajian terhadap penafsiran Alqur'an terus berkembang dari masa ke masa, sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal ini dapat dipahami, sebab penafsiran Alqur'an bertujuan untuk memahami Alqur'an sekaligus petunjuk bagaimana mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Alqur'an, sebagai kitab suci umat islam yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw, adalah kitab suci yang dijamin validitas, keorisinalan dan keterpeliharaannya oleh Allah swt. Sejarah penafsiran Alqur'an ini sudah ada sejak zaman Rasul saw, hal ini terbukti dengan adanya sebagai ayat-ayat Alqur'an yang ditafsirkan langsung oleh Rasul saw. Seiring berkembangnya zaman serta semakin meluasnya ruang lingkup ilmu pengetahuan, hal ini seolah membawa dampak pada peningkatan nilai keilmuanumat Islam, termasuk perkembangan yang terjadi pada metode penafsiran Alqur'an yang berkembang amat pesat mengikuti irama perkembangan zaman dan selalu berusaha memenuhi kebutuhan manusia dari setiap generasinya. Priode penafsiran Alqur'an telah melewati berbagai fase yang begitu panjang, lahirnya berbagai metode-metode penafsiran Alqur'an, serta ragam coraknya telah memberikan nilai lebih terhadap khazanah keilmuan Islam dewasa ini. Untuk ini, perlu mengenal para mufasir yang telah berjasa memberikan sumbangan pemikirannya berkenaan dengan Alqur'an. Mufassir yang dimaksud adalah mufassir klasik yang banyak dirujuk oleh para pengkaji Alqur'an dan tafsir. Di antara mufassir tersebut adalah at-Thabari, Ibn Kasir, Jalalain dan al-Qurtubi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain