Text
Kajian pemilihan jenis tumbuhan untuk restorasi hutan berdasarkan beberapa parameter fotosintesis
Restorasi hutan merupakan suatu proses pengkondisian ekosistem (meliputi komponen tanah, vegetasi dan satwarnliar) dalam upaya mencapai kondisi-kondisi seperti sebelum ekosistem tersebut terganggu (rusak), baik dari segirnstruktur vegetasi, komposisi jenis ,dan fungsi-fungsi habitatnya. Restorasi merupakan bagian sangat krusial dalamrnkonservasi untuk memaksimalkan nilai-nilai keanekaragaman hayati dan fungsi-fungsi ekosistem. Delapan jenis tumbuhanrnasli (native) digunakan dalam penelitian restorasi ini dengan cara mengkaji parameter-parameter forosintetiknya,rnmeliputi kandungan klorofil total, kandungan karbohidrat, kapasitas sekuestrasi C02, bobot daun, jumlahrndaun, luas daun, dan kadar air daun. Metode spektroforometri digunakan untuk menganalisis kandungan klorofi.l,rnmerode Somogyi-Nelson dipakai untuk menghitung kandungan karbohidrat, sedangkan leaf area meter digunakanrnuntuk menentukan luas daun. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis komponen utama (Principal ComponentrnAnalysis) menunjukkan bahwa masing-masing jenis tumbuhan untuk resrorasi ini (berumur dua rabun setelahrntanam) memiliki karakteristik-karakteristik forosintetik yang berbeda. Dacrycarpus imbricatus dan Syzygium lineatumrnmemiliki kandungan karbohidrat aan kapasitas mengabsorbsi C02 paling tinggi. Sloanea sigun, Alstonia scholaris,rnManglietia glauca, dan Castanopsis argentea memiliki kandungan klorofi.l total lebih tinggi daripada jenis-jenisrnlainnya, sedangkan Altingia excelsa, M. glauca, A. scholaris, dan Schima wallichii mempunyai kandungan air yangrnlebih tinggi. A. scholaris, M. glauca, dan S. sigun memiliki bobot daun lebih besar, sementara M. glauca secara signifikanrnmemiliki luas daun paling besar di antara jenis-jenis yang diteliti.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain