Text
Simbol pertanian dalam budaya masyarakat Karo
Alam lingkungan Tanah Karo sejak dahulu memang merupakan area yang subur dengan iklim yang menunjang kegiatan pertanian. Masyarkat Karo dahulu masih menganut kepercayaan lama yang dikenal di Nusantara sebagai budaya atau tradisi megalitik yang sering dikaitkan dengan kepercayaan yang berkaitan dengan leluhur dan animisme. Seiring dengan masuknya agama Islam dan kristen, kepercayaan ini berangsur hilang. Namun melalui budaya material yang ditinggalkan masih menunjukkan adanya pengaruh kepercayaan lama. Konsep maupun unsur budaya yang pernah ada dan mengakar pada masyarakatnya, menyebabkan sebagian bentuk budaya material maupun tradisinya masih menampakkan hubungan dengan budaya masa lalunya. Terutama berkaitan dengan bangunan atau simbol-simbol yang tercermin dalam ornamen dan elemen bangunan adatnya. Melalui berbagai ornamen, bahan bangunan serta elemen bangunannya menjadi petunjuk adanya kegiatan pertanian berupa persawahan dan perladangan. Hal ini didukung oleh tanah yang subur serta iklim yang menunjang kegiatan itu. Perkampungan di Tanah Karo juga masih menggambarkan adanya tradisi megalitik di masa lalu, dengan keberadaan bangunan adat sebagai tempat menyimpan tengkorak dan tulang belulang leluhut/geriten.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain