Text
uStabilitas hasil umbi segar 15 genotipe ubi kayu menggunakan metode AMMI
Singkong mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, tetapirnbiasanya kesesuaian terbatas pada lingkungan mereka dan singkong menunjukkan pengaruhrngenotipe interaksi x lingkungan. yang ditujukan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasirnstabilitas hasil umbi segar offifieen genotipe singkong di lima lokasi menggunakan ammlrnPenelitian ini dilakukan di musim hujan 2010 menggunakan blok acak lengkaprndesain Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Genotipe yang digunakan adalah CMM 03025-43,rnCMM 03036-7, CMM 03036-6, CMM 03038-7, CMM 03094-12, CMM 03094-4,rnCMM 03095-5, CMM 02040-1, CMM 02033-1, CMM 02035-3, CMM 02048-6 danrnempat varietas kontrol mis UJ5, Malang 6, Malang 4, dan Adira 4. genotipernditanam di lima lokasi yaitu Kediri, Ponorogo, Probolinggo, Malang, danrnMojokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan, genotipe dan genotipe xrninteraksi lingkungan secara signifikan mempengaruhi hasil umbi segar Berdasarkan AMMJ yangrnanalisis diketahui bahwa CMM 03038-7 adalah clone paling stabil di semua lima lokasi ujirndengan hasil umbi yang relatif tinggi (37,52 t ha-1rn). Kediri adalah yang paling sesuairnlingkungan untuk tes singkong multi-lokasi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain