Text
Transformasi dan media pengungkapan nilai-nilai budaya dalam sastra Bali
Sastra Bali klasik (tradisional) memiliki bentuk dan isi yang beraneka ragam.Dilihat dari segi bentuk, sastrarnBali klasik dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (1) sastra Bali berbentuk gancaran (prosa), meliputi:rnparwa dan satua (dongeng) dan (2) sastra Bali berbentuk tembang (puisi), meliputi: kakawin, kidung,rngeguritan (parikan). Pada garis besarnya, nilai-nilai budaya yang terungkap dalam karya-karya sastra Balirnklasik, meliputi nilai budayatri hita karana, tri kaya parisudha, dan karma phala. Nilai-nilai budaya tersebutrndapat dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan menuju bangsa yang sadu, yang lebih beradab.rnDalam karya sastra Bali, para sastrawan dan budayawan menggunakan gancaran (prosa) dan tembangrn(puisi) sebagai media/wadah untuk menuangkan nilai-nilai budaya warisan budaya bangsa.Nilai-nilai budayarntersebut diungkapkan dengan menggunakan bahasa Jawa Kuna, bahasa Kawi-Bali, bahasa Bali Kepara, danrnbahasa Melayu. Selain diungkapkan dalam bahasa tulis, ada juga yang diungkapkan dengan menggunakanrnbahasa lisan, yaitu karya sastra yang dijadikan performing art, dalam bentuk mabebasanlpalawakya danrnkarya sastra yang diangkat dalam seni pertunjukan, di antaranya pertunjukan wayang kulit.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain