Text
Analisis triwulanan: perkembangan moneter, perbankan dan sistem pembayaran triwulan lll- 2013
Pertumbuhan ekonomi triwulan Ill-2013 melambat sesuai dengan prakiraanrnsebelumnya. Perekonomian Indonesia pada triwulan lll-2013 tumbuh 5,6% (yoy), lebih lambat dibandingkan dengan triwulan II 2013 sebesar 5,8% (yoy). Perlambatan ekonomi terutama tercatat pada sisi investasi dengan menurunnya investasi bangunan dan rendahnya pertumbuhanrninvestasi nonbangunan. Kinerja ekspor secara riil mengalami perbaikan meskipun diikuti dengan impor total yang meningkat. Sementara itu, konsumsi baik konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah menunjukkan peningkatan.rnDi sisi eksternal, perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulanrnIll-2013 masih mengalami tekanan defisit. Defisit Neraca Transaksi Berjalan turun menjadi 8,5 miliar dolar AS dibandingkan dengan triwulan II 2013. Perbaikan terutama tercatat pada surplus neraca perdagangan komoditas nonmigas (fob) dengan menurunnya impor nonmigasrnsejalan dengan melambatnya permintaan dalam negeri. Selain itu, defisit neraca jasa dan neraca pendapatan juga mengecil. Namun demikian, defisit pada neraca perdagangan migas meningkatrndengan menurunnya produksi dalam negeri dan masih tingginya impor migas untuk konsumsi dalam negeri. Sementara surplus pada Neraca Transaksi Modal dan Finansial berkurang sebagai dampak dari aliran masuk investasi portofolio asing yang menurun akibat ketidakpastian pasarrnkeuangan global yang masih tinggi. Sementara itu, Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment) tercatat meningkat. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2013 mencapai 95,7 miliar dolar AS. Posisi terse but setara dengan 5,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain