Text
Review mutu layanan dan efisiensi pembiayaan kesehatan peserta jamkesmas pada 21 rumah sakit umum dan khusus di Indonesia (quality of services and health financing efficiency of community health insurance (jamkesmas) of 21 general and specialty hospitals in Indonesia)
Jamkesmas yang diselenggarakan sejak tahun 2008 dengan kuota 76,4 juta jiwa, dan sejak tahun 2012 meningkat menjadi 86,4 juta jiwa, mempunyai permasalahan utama yaitu ketidak adilan (inequity) dalam mutu dan pembiayaan kesehatan bagi peserta. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tentang mutu dan efisiensi pembiayaan kesehatan peserta Jamkesmas di rumah sakit. Metode: Penelitian ini dilakukan di 21 rumah sakit umum dan khusus di Indonesia, yang dipilih secara purposive. Sempel penelitian ini terdiri dari 9 RSUP, 9 RSUD dan 3 RS Khusus, yaitu rumah sakit kanker, rumah sakit jantung dan rumah sakit stroke. Rumah Sakit tersebut meliputi 8 RSU Kelas A, 8 RSU Kelas 8, 2 RSU Kelas C dan 3 RS Khusus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan pasien rawatrnjalan dan rawat inap sebanyak 1700 pasien, dan dengan petugas rumah sakit sebanyak 280 orang. Data sekunder juga dikumpulkan dalam kaitannya dengan SDM, pembiayaan dan kunjungan. Hasil: Mutu ditinjau dari kecukupan dokter sangatrnvariatif, kunjungan rawat jalan perdokter antara 570-2.372 kunjungan rawat jalan perdokter, dan 27-674 kunjungan rawatrninap perdokter. Kecukupan tenaga keperawatan (perawat dan bidan) relatif lebih baik, yaitu untuk rawat jalan 123-671rnkunjungan per tenaga keperawatan dan untuk rawat inap 3-127 kunjungan pertenaga keperawatan. Dimensi mutu menurut persepsi petugas kesehatan yang ditinjau dari kelengkapan fasilitas dan peralatan relatif sudah cukup baik dan lengkap. Dimensi mutu menurut pasien yang di Tinjau dari harapan dan kenyataan menunjukkan sebagian besar sudah sesuai dengan harapan pasien, sedangkan yang kurang sesuai justru pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan langsung. Pembiayaan rumah sakit cukup besar yak!'i antara 33-460 mi/iar, dan sepertiganya untuk pelayanan Jamkesmas danrnJamkesda. Proporsi pembiayaan untuk Jamkesda di RSUD /ebih besar dibanding Jamkesmas, dan sebaliknya di RSVPrnproporsi pembiayaan Jamkesmas lebih besar dibanding Jamkesda. Alokasi pembiayaan Jamkesmas menurut petugas,rnsebagian besar petugas menyatakan bahwa pembiayaan untuk Jamkesmas sudah sesuai dengan jumlah pasien yangrndilayani, artinya pembiayaan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan. Saran: Meningkatkan mutu pelayanan kesehatanrnkhususnya yang menyangkut kelengkapan fasi/itas dan peralatan (domain teknik medik) dan ketersediaan dokter, danrnyang terpenting adalah tetap mempertahankan keber/angsungan Jamkesda pada era BPJS 2014.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain