Text
Pesantren dan upaya pendidikan kesehatan reproduksi remaja (pesantren and adolescent reproductive health education effort)
Di bidang kesehatan, pesantren belum berfungsi secara maksimal. Meskipun sudah ada Pas Kesehatan Pesantren, tapi kegiatan promosi dan edukasi kesehatan reproduksi belum berjalan dengan baik. Problem seksualitas dan reproduksi remaja bisa menjadi ancaman serius terhadap potensi pesantren yang didominasi oleh remaja. Studi ini berusaha untuk mengungkap pendidikan kesehatan reproduksi pada komunitas pesantren, khususnya sistem pengajaran, materi,rnfaktor-faktor pendukung dan penghambat pendidikan kesehatan reproduksi. Metode: Penelitian kualitatif yang dilakukanrndi enam pesantren. Mengambil dua pondok pesantren di setiap daerah studi di Kabupaten Sampang, Balikpapan danrnLombok Barat secara purposif. Wawancara mendalam dilakukan kepada pengelola, pengajar dan santri. Hasil: Pendidikanrnreproduksi telah dilakukan di pesantren. Materi kesehatan reproduksi banyak merujuk pada kitab-kitab keislaman klasikrn(kitab kuning). Metode pengajaran yang digunakan adalah bandongan (pengajian bersama), bersifat monolog, dan tidakrnada sesi tanya jawab. Faktor pendukung pendidikan kesehatan reproduksi di pesantren adalah ketersediaan santri dalamrnjumlah besar, tingginya komitmen dan tanggung jawab pengasuh pesantren serta tidak terbatasnya waktu pendampinganrnkepada para santri. Faktor penghambat keterbatasan pemahaman terhadap masalah kesehatan reproduksi, minimnyarnketerbukaan masyarakat pesantren (tabu) dan keterbatasan sarana prasarana penunjang, serta kurangnya dukunganrnpihak luar pesantren terkait persoalan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Rekomendasi: Perlu pengayaan materi,rnvariasi metode, penguatan pengetahuan dan keterampilan pendidik. Perlu ditata kelembagaan dan berkoordinasi denganrnberbagai pihak terkait agar semuanya bisa berperan aktif. Evaluasi berkelanjutan dan pihak yang bertanggung jawabrndibutuhkan untuk kesinambungan program.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain