Text
Colonial sticky legacies with unjust and insecure entitlements to land rights in post-colonial societies; a case study of deeply etched governmentality in Indonesian west Kalimantan indigenous village
Penjelasan sosio-historikal tentang ketidakadilan dan ketidakpastianrndalam hak-hak atas tanah di negara-negara pasca-kolonial adalah samarnpentingnya dengan kampanye-kampanye mutakhir untuk meluruskanrnketidakadilan ini. Dengan konsep rasialisasi dan etnisisasi yangrnditawarkan Mamdani untuk rel'1si sosial di masyarakat kolonial di masarnlalu, paper ini menjelaskan bagaimana dan mengapa konsep-konsep inirnmasih menjadi penjelasan yang cukup baik untuk perbedaan yang tidakrnadil tentang akses ke hak-hak atas tanah di kalangan penduduk di negaranegararnpasca-kolonial. Negara-negara ini telah gaga! melakukan derasialisasirndan de-etnisisasi hubungan dan tatanan sosial. Ketidakadilanrnini terus berlangsung walaupun telah banyak retorika mengejarrnmasyarakat yang lebih baik melalui liberalisasi, neo-liberalisasi, pasarrnbebas, dan lain-lain. Satu desa kecil di Kalimantan Barat diambil sebagairnsampel untuk menunjukkan efek jangka panjang dari kebijakan sosialrnpolitik yang diskriminatif atas hak-hak atas tanah. Warisan penjajahanrnini telah menjadi bagian penting dalam analisa atas ketidakadilan danrnketidakpastian mengenai hak-hak kelompok etnis atas sumber daya alamrnmereka.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain