Text
Potensi konflik horizontal di Kota Medan
Kota Medan sebagai kota metropolitan terbesar ke 3 di Indonesia dihuni multi etnis, walaupun suku Melayu merupakan suku aslinya namun tidak menjadi suku mayoritas, bahkan yang menjadi suku mayoritas adalah suku Jawa. Perbedaan ini apabila tidak disikapi secara seksama dapat menjadi akar terjadinya konflik. Potensi konflik di Kota Medan cukup terbuka lebar apabila berbagai pihak tidak menyikapinya secara seksama. Penelitian ini bertujuan melihat potensi konflik horizontal di Kota Medan dengan menggunakan jenis penelitian kulitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini ketahui munculnya bibit-bibit konflik di Kota Medan sebagai diakibatkan benturan kepentingan antara berbagai suku yang mendiaminya, kemudian dikaitkan dengan masalah etnik, suku, golongan dan bahkan dengan keyakinan atau agama yang dianutnya. Untuk mengendalikan konflik disarankan, warga masyarakat sebagai benteng ketahanan nasional sebaiknya lebih awas terhadap provokator yang berkeinginan untuk merusak tatanan kehidupan masyarakat Kota Medan yang kondusif.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain