Text
Penyuntikan ekstrak biji Carica papaya L. Varietas cibinong pada Macaca fascicularis L. dan kualitas spermatozoa serta kadar hormon testosteron
Faktor penyebab kurangnya keikulsertaan pria dalam kontrasepsi antara lain adalah kurangnya pilihan jenis kontrasepsirnpria yang memenuhi persyaratan. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas bahan alam untuk altematif alatrnkontrasepsi pria, yaitu dengan penyuntikan ekstrak biji papaya (Carica papaya L.) varietas Cibinong pada monyet ekorrnpanjang (Macaca fascicularis L.). Penelitian dilakukan di Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor denganrnjumlah sampel 8 monyet, dibagi dalam•.3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Penyuntikan ekstrak biji papayarnsecara intramuskular dilakukan selama 21 hari dengan dosis 40 mg/monyet, 80 mg/monyet, dan 120 mg/monyet.rnAnalisis data kualitas spermatozoa (motilitas, viabilitas, bentuk) sebelum, setelah intervensi, dan pemulihan dilakukanrnmenggunakan uji Cochran, sedangkan untuk data konsentrasi spermatozoa dan kadar hormon testosteron dianalisisrnmenggunakan uji Friedman. Hasil menunjukkan terjadi penurunan motilitas, viabilitas, dan bentuk spermatozoa setelahrnpenyuntikan ekstrak biji papaya dan meningkat ke arah normal pada tahap pemulihan (p:::; 0,05). Hasil ini didukungrndengan terjadinya aglutinasi semen. Penyuntikan ekstrak biji papaya secara intramuskular yang paling efektif adalahrndosis 40 mg/monyet/hari yang dapat menurunkan motilitas spermatozoa dari 87,5% menjadi 40% dan menurunkanrnkadar hormon testosteron dari 2,35 ng/mL menjadi 1,83 ng/mL. Meskipun menurun, kadar hormon testosteron tersebutrnmasih dikategorikan baik.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain