Text
Peningkatan kemampuan koneksi matematis dan kemandirian belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran metakognitif di sekolah menengah pertama
Salah satu permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematika adalah rendahnya kemampuan koneksi matematis (KKM) siswa SMP dan kurangnya kemandirian belajar siswa (KBS) sebagai hasil dari proses pembelajaran yang menempatkan KBS sebagai objek daripada sebagai subyek. Permasalahan KKM dan KBS menarik untuk dikaji karena terkait dengan perencanaan, monitoring, dan evaluasi bagi setiap orang membutuhkannya untuk mencapai keberhasilan. Keberhasilan dalam suatu pembelajaran tidak terlepas pada model pembelajarannya. Pembelajaran dengan pendekatan metakognitif grup (PPMG) atau pembelajaran dengan pendekatan metakognitif klasikal (PPMK) memfasilitasi dan membekali siswa untuk membangun pengetahuannya secara aktif sebagai kelompok experimen, dan pembelajaran dengan pendekatan matematika biasa (PB) sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini berbentuk kuasi eksperimen dengan disain kelompok kontrol pretes-postes, yang bertujuan untuk membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis dan kemandirian belajar siswa sekolah menengah pertama (SMP). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP negeri di kota bandung dengan sampel adalah siswa SMP negeri 12 Bandung dari sekolah level tinggi dan SMP negeri 15 Bandung sekolah level sedang berjumlah 262 orang siswa, terdiri dari 126 siswa sekolah level tinggi dan 136 siswa sekolah level sedang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan awal matematis, tes kemampuan koneksi matematis, skala kemandirian belajar matematika siswa, lembar observasi pembelajaran, lembar perasaan siswa setelah pembelajaran, pedoman wawancara, profil siswa, bahan ajar dan catatan harian lapangan serta dokumen terkait dengan proses pembelajaran berlangsung. Analisis data yang digunakan adalah uji t, ANOVA satu jalur, dan ANOVA dua jalur. Berdasarkan hasil analisis data, hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: 1) secara keseluruhan, KKM dan KBS siswa yang mendapat pembelajaran PPMG dan pembelajaran PPMK memperoleh peningkatan yang secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Namun demikian, N-Gain KKM siswa yang mendapat pembelajaran PPMG dalam kategori sedang sementara N-Gain KKM siswa yang mendapat pembelajaran PPMK dan pembelajaran PB termasuk dalam kategori rendah, 2) Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran (PPMG, PPMK, dan PB) dengan level sekolah (tinggi, dan sedang) atau pendekatan pembelajaran dengan KAM terhadap peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa, 3) Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan level sekolah terhadap peningkatan kemandirian belajar siswa namun tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal matematika terhadap peningkatan kemandirian belajar matematika siswa. Analisis terhadap data observasi, wawancara, data perasaan siswa menunjukkan bahwa pembelajaran PPMG dan pembelajaran PPMK dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, mengekplorasi pengetahuan, kemampuan refleksi dan bertanya lanjut, serta pengetahuan tentang keterkaitan antar konsep persamaan garis lurus dan sistem persamaan linier dua variabel (SPLDV).
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain