Park Re-hyun (1920-1976) dan Chun Kyun-ja (1924), dua pelukis wanita yang menjalani kehidupan rnyamg sama sekali berbeda, dan cara yang berbeda untukmenggambarkan dunia, adalah jiwa-jiwa menarik yang akan selalu dikenang dalam sejarah seni feminis Korea. Keduanya penemu besar d bidang tinta tradisional dan lukisan warna cat aie (chaesaekhwa), menghasilkan karya-karya yang dijiwai dengan dalam s…
Lee Byoung-bok merupakan pelopor yang membuka jalan bagi seni teater modern Korea. Dia membuka sebuah kafe teater pada tahun 1969 dan menjadi jjembatan bagi publik untuk mengenal berbagai drama kontemporer Barat, drama rakyat Korea dan karya-karya kreatif modern lainnya. Ia juga membuka gerakan panggung teater kecil. Selama 40 tahun, seniman yang memimpin teater jayu (teater bebas)" ini dengan …
Kim Whanaki adalah pelopor pelukis abstrak Korea modern yang yang memformulasi dunia seni yang penuh arti melalui bahasa visual yang detail dan bergaya . Karyanya yang tersimplementasi melalui berbagai percobaan bentuk adalah nyanyian jiwa yang meneriakkan semangat dan keabadian, gema dari cahaya bulan dan matahari serta keinginan hati terhadap hati terhadap dunia terselubung.
Sepanjang radius 2,5 kilometer di jalan ini terdapat lebih dari 160 teater kecil dan hampir 2000 buah pertunjukan drama, musikal, sendratari dan sebagainya berlangsung dalam setahun. Pada hari apapun, dalam sehari diperkirakan lebih dari 150 pertunjukan menyambut para penontonnya disini. Kira-kira 80% omset pasar teater Korea berasal dari sini dan 70% seniman teater yang beraktivitas di Korea b…
Sejak lukisannya awalnya dengan tinta dan kuas bambunya hingga seri orang-orang"
Sebuah komunitas artistik bagi orang-orang yang ingin menciptakan teater Korea yang khas dan juga kontemporer, Desa Teater di Miryang merupakan tempat untuk festival teater musim panas tahunan. Melalui acara ini, kelompok teater jalanan memberikan pengalaman yang berharga bagi pecinta teater dan memberikan pesan bijaksana bagi mereka yang menghargai budaya dan seni.
Park Re-hyun (1920-1976) dan Chun Kyung(1924), dua pelukis wanita yang sama sekali berbeda, memiliki impian yang berbeda, dan cara yang berbeda untuk menggambarkan dunia, adalah jiwa-jiwa menarik yang akan selalu dikenang dalan sejarah seni feminis Korea. Keduanya penemu besar di bidang tint atradisional dan lukisan warna cat air (chaesaekhwa), menghaslkan karya-karya yang dijiwai dengan dalam …
Modernisasi Changgeuk berjalan dengan baik di bawah nama opera pansori". Melalui eksperimen yang berani untuk membebaskan diri dari konten dan bentuk lama
Sorang seniman yang belajar mandiri, Park Soo-keun berlatih tanpa henti dan mencapai sebuah keindahan yang sederhana dan megah dalam karya-karyanya. Gayanya, yang seakan mendekati rahasia alam semesta" yang tak terduga
Pada kompetisi Piano Fryderyk Chopin Internasional 2015, hadiah pertama dan penghargaan Polonaise dimenangkan oleh pianis muda Korea Cho Seong-Jin. 'Sindrom Cho Seong-Jin' mendorong orang mengerti industri musik klasik Korea secara lebih dekat dan lebih serius.