Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui promina sapaan dalam bahasa masyarakat Sunda pada awal abad ke-19. hal ini menarik untuk dikaji sehubungan dengan pada masa itu dikenal stratifikasi sosial pada masyarakat Sunda yang terbagi ke dalam tiga tingkatan: menak, santana dan cacah.
Tulisan ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang ditujukan untuk menjelaskan representasi gramatikal metafora hati atau jantung dalam bahasa Indonesia. Penulis mencoba untuk menemukan ciri-ciri representasi gramatikal yang dimaksud. Dalam representasi gramatikal, analisis metafora ditampilkan dalam bentuk transitivitas.
makna Kanyouku atau idiom penting untuk dipahami pemebelajaran bahasa Jepang, namun penelitian mengenai konyouku yang khusus berkaitan dengan warna masih terbatas. Penelitian ini menganalisis kankyouku bahasa Jepang berkaitan dengan warna menggunakan teori linguistik kognitif.