Tulisan ini menganalisis hubungan bahasa dan kuasa dalam teks pidato politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dibacakan saat pendeklarasian SBY-Boediono sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden Repoblik Indonesia periode 2009-2014.
Penolakan yang merupakan reaksi negatif ter hadap suatu ajakan, permintaan atau tawaran memiliki bentuk bahasa tertentu sesuai dengan berbagai faktor sosial yang berpengaruh. Dalam hal menolak, penutur dihadapkan pada sebuah pilihan sulit.
Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri pertimbangan pemerintah kolonial dalam membangun prasarana perhubungan untuk memfasilitasi ekspolitasi ekonomi pesisir barat kalimantan.
Jantungnya perpustakaan adalah koleksi perpustakaan oleh sebab itu perpustakaan harus mampu mengadakan koleksi bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Kebutuhan informasi yang diperoleh secara cepat dan akurat merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari pada era globalisasi ini yang realisasinya sangan ditunjang oleh teknologi informasi