Sejak dulu masyarakat dan kebudayaan Bali telah menerima unsur Jawa Kuna dalam bentuk Bahasa, sastra, budaya. Kemudian unsur itu diolah disesuaikan dengan konsep dan pola piker masyarakat Bali, sehingga karya sastra yang lahir ciptaan baru.
Masyarakat Bali memiliki emik tertentu terhadap manuskrip daun lontar yang dianggap sebagai tempat suci sastra, yaitu sebuah kuil suci yang dibangun dari kata-kata yang dipilih dengan cermat untuk memuja dewi pengetahuan Sang Hyang Aji Saraswati. oleh karena itu, manuskrip daun lontar, secara sakral diperlakukan dan dipelihara dengan baik. Literatur semacam itu yang ditulis dalam bahasa Jawa Ku…